Bab 238. Keutamaan Hamba Sahaya -Budak- Yang Menunaikan Hak Allah Ta'ala Dan Hak Tuannya
1359. Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya hamba sahaya itu apabila suka menasihati kepada tuannya, berbuat baik dalam beribadah kepada Tuhannya, maka ia memperoleh pahalanya dua kali." (Muttafaq 'alaih)
1360. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: ''Seorang hamba sahaya yang berbuat kebaikan itu memiliki dua pahala. Demi Zat yang jiwa Abu Hurairah ada di dalam genggaman kekuasaanNya, andaikata tiada kewajiban jihad fisabilillah, haji dan berbakti kepada ibuku, sesungguhnya saya lebih senang kalau saya mati sedang saya di saat itu sebagai seorang hamba sahaya." (Muttafaq 'alaih)
1361. Dari Abu Musa al-Asy'ari r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Hamba sahaya yang berbuat baik dalam beribadah kepada Tuhannya dan menunaikan hak kepada tuannya yang sudah menjadi kewajibannya itu, serta suka memberi nasihat dan taat, maka hamba sahaya yang sedemikian itu mempunyai dua pahala." (Riwayat Bukhari)
1362. Dari Abu Musa al-Asy'ari pula, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: Ada tiga orang yang dapat memiliki dua pahala, yaitu: Orang dari golongan ahlul kitab -yakni kaum Yahudi dan Nasrani- yang beriman kepada Nabinya -yakni Nabi Isa Almasih- dan beriman pula kepada Muhammad, juga hamba sahaya apabila suka menunaikan hak Allah dan hak tuannya, demikian pula seorang lelaki yang memiliki seorang hamba sahaya wanita, lalu diberinya pendidikan memperbaguskan adab kesopanannya, lagi pula diberinya pelajaran dan memperbaguskan ajaran-ajarannya, kemudian hamba sahaya wanita tadi dimerdekakan terus dikawin sendiri olehnya, maka lelaki itupun dapat memperoleh dua pahala." (Muttafaq 'alaih)